20 Sifat Allah yang Wajib DI Ketahui

1. Wujud (ada) 2. Qidam (Terdahulu) 3. Baqo’ (Kekal) 4. Mukhollafatuhu lil hawaadits (Tidak Serupa dengan MakhlukNya) 5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan sendirinya) 6. Wahdaaniyah (Esa) 7. Qudrat (Kuasa) 8. Iroodah (Berkehendak) 9. Ilmu (Mengetahui) 11. Sama’ (Mendengar) 12. Bashor (Melihat) 13. Kalam (Berkata-kata) 14. Qoodirun: Yang Memiliki sifat Qudrat 15. Muriidun: Yang Memiliki Sifat Iroodah 16. ‘Aalimun: Yang Mempunyai Ilmu 17. Hayyun: yang Hidup 18. Samii’un: Yang Mendengar 19. Bashiirun: Yang Melihat 20. Mutakallimun: Yang Berkata-kata

Jumat

Dahsyatnya Peran Wanita

Keberhasilan suatu Negara dilihat dari penduduk wanitanya, jika ia bagus maka Negara itu akan bagus, tetapi sebaliknya jika ia rusak, maka akan rusak pula Negara. Orang bijak tempo dulu berkata : Dibalik pria yang agung, ada wanita agung dibelakangnya, Mengapa bisa demikian? Ibu adalah wanita yang memiliki peran besar dalam membentuk watak, karakter dan pengetahuan seseorang. Ibu adalah ustadzah pertama, sebelum si kecil berguru kepada ustadz besar manapun. Maka kecerdasan, keuletan dan perangai sang ibu adalah faktor dominan bagi masa depan anak. Termasuk ibu susu. Karenanya Rasulullah melarang para orang tua menyusukan bayi mereka pada wanita yang lemah akal, karena susu dapat mewariskan sifat-sifat ibu pada si bayi.

Banyak kisah yang bercerita tentang kemuliaan ulama. Tentang kekuatan hafalan anas, tentang keshalihan Hasan al-Bashri, tentang kejeniusan asy-syafi’i, tentang keadilan umar bin abdul aziz atau yang lain. Kali ini kita akan tahu, siapakah gerangan dibalik mereka? Ya.. Ternyata ibunda merekalah yang memiliki peran paling utama. Bagaimana para ibu yang mulia menghantarkan putera-putera mereka yang istimewa. Semua kisah ini saya saya kutip dari buku IBUNDA PARA ULAMA yang ditulis oleh SUFYAN BIN FUAD BASWEDAN, banyak hikmah yang dapat kita ambil dari kisah2 berikut ini :

IBUNDA ANAS BIN MALIK

Anas adalah satu dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits nabi SAW, ia adalah sahabat terakhir yang wafat di bashrah setelah berumur lebih dari seratus tahun. Ibarat perguruan tinggi, Anas bin Malik RA, telah banyak ‘meluluskan’ ulama-ulama hebat dalam sejarah. Sebut saja misalnya hasan al-Bashri, Ibnu sirin,Qatadah as-Sadusi dan lain-lain. Sejak pertemuan pertamanya dengan Rasulullah SAW, Anas langsung jadi orang terdekatnya. Ia tak sekedar jadi pembantu setia Rasulullah SAW. Lebih dari itu, ia seakan menjadi asisten pribadi beliau. Sebagai asisten pribadi, pasti Rasulullah SAW mengkhususkan anas dalam masalah-masalah tertentu yang tidak diketahui sahabat lainnya. Karenanya Anas-lah yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah menggilir kesembilan istrinya dalam sepagian dengan sekali mandi.

Anas adalah sahabat yang beruntung berkat doa Rasulullah SAW. Beliau berdoa “Ya Allah, perbanyaklah harta dan keturunannya, serta panjangkanlah usianya”. Berbekal doa nabawi tadi, terkumpullah padanya beberapa keistimewaan ; usia yang panjang, anak yang banyak, harta yang melimpah, dan ilmu yang luas. Konon usianya mencapai 103tahun. Tentang kekayaannya diriwayatkan bahwa Anas memiliki sebuah kebun yang menghasilkan buah-buahan dua kali dalam setahun, padahal kebun milik yang lain hanya sekali. Di samping itu kebunnya juga menebarkan aroma kesturi yang semerbak.

DI BELAKANGNYA ADA UMMU SULAIM RA, IBUNYA

Anas tidak lahir dari belahan batu,kecerdasannya tidak muncul begitu saja.ada peran besar dari ummu sulaim, ibunda Anas bin malik RA, yang mewarnai kehidupan sang tokoh. Nama Ummu Sulaim yang sebenarnya adalah Ghumaisha ’yang artinya bermata putih. Dalam siyar-nya, adz-Dzahabimeriwayatkan dengan sanadnya dari Anas RA, berkata :

“Suatu ketika Nabi SAW berkunjung ke rumah Ummu Sulaim. Begitu ibuku tahu akan kunjungan Nabi Saw, ia segera menyuguhkan kepadanyakurma dan minyak samin “Kembalikan saja kurma dan minyak samin mu ke tempatnya semula, karena aku sedang shaum,” kata Rasulullah SAW kepada ibuku. Setelah itu Nabi SAW bangkit menuju salah satu sisis rumahku, kemudian shalat sunnah dua rakaat dan mendoakan kebaikan bagi Ummu Sulaim dan keluarganya. Maka ibu berkata kepada Beliau, “ Ya Rasulullah,aku memiliki hadiah khusus bagi mu.” Apa itu? Tanya Nabi SAW. “orang yang siap membantumu, Anas anakku,’ jawab ibu.

Seketika itulah Rasulullah SAWmemanjatka doa-doa untukku, hingga tak tersisa satu pun dari kebaikan dunia dan akhirat melainkan beliau doakan bagiku. “ Ya Allah, karuniakan lah ia harta dan keturunan, serta berkahilah keduanya baginya,” Kata Rasulullah SAW dalam doanya. Berkat doa inilah aku menjadi orang Anshar yang paling banyak hartanya,” kata Anas mengakhiri kisahnya. Allaahu Akbar!! Alangkah besar kecintaannyakepada Rasulullah SAWhingga rela menghadiahkan buah hatinyayang baru berumur delapan tahun. Sungguh, sikapnya merupakan pelajaran berharga buat kita semua. Ummu Sulaim termasuk wanita yang cemerlang akalnya. Selain cerdas, ia juga penyabar dan pemberani. Ketiga sifat mulia inilah yang menurun kepada Anasdan mewarnai perangainya. Ya,kecerdasan biasanya melahirkan kecerdasan,kesabaran melahirkan kesabaran,dan keberanian melahirkan keberanian.

KECERDASAN UMMU SULAIM

Setelah suami pertamanya meninggal, Ummu Sulaim menikah dengan Abu Thalhah. Ketika meminangnya, Abu Thalhah masih dalam keadaan musyrik. Sehingga Ummu Sulaim menolak pinangannya tersebut sampai Abu Thalhah mau masuk Islam. Anas mengisahkan cerita ini dari ibunya. “Sungguh tidak pantas seorang musyrik menikahiku. Tidakkah engkau tahu, hai Abu Thalhah, bahwa berhala-berhala sesembahanmu itu dipahat oleh budak dari suku anu,” sindir Ummu Sulaim. “jika kau sulut dengan api pun, ia akan terbakar,” lanjutnya lagi.

Maka abu Thalhah berpaling ke rumahnya. Akan tetapi kata-kata Ummu Sulaim tadi amat membekas di hatinya. “benar juga” gumamnya. Tak lama kemudian, Abu Thalhah menyatakan keislamannya. “Aku telah menerima agama yang kau tawarkan,” kata Abu Thalhah kepada Ummu Sulaim. Maka berlangsunglah pernikahan mereka berdua. “ Dan Ummu Sulaim tidak meminta mahar apapun selain keislaman Abu Thalhah,” kata Anas.

KETABAHAN UMMU SULAIM

Dari pernikahannya dengan Ummu Sulaim, Abu Thalhahdikarunai dua ornag anak. Satu di antaranya amat ia kagumi, namanya Abu ‘Umair. Namun saying, Abu ;Umair tidak berumur panjang. Ia dipanggil oleh Allah ketika masih kanak-kanak. Anas bercerita, “ Suatu ketika Abu Umair sakit parah tatkala adzan isya berkumandang. Seperti biasanya Abu Thalhah berangkat ke masjid. Dalam perjalanan ke masjid, anaknya, (Abu ‘Umair) dipanggil oleh Allah. Dengan cepat Ummu Sulaim mendandani jenazah anaknya, kemudian membaringkannya di tempat tidur. Ia berpesan kepada Anas agar tidak member tahu Abu Thalhah tentang kematian anak kesayangannya itu. Kemudian ia pun menyiapkan hidangan makan malam untuk suaminya.

Sepulangnya dari masjid, seperti biasa Abu Thalhah menyantap makan malamnya memudian menggauli istrinya. Di akhir malam, Ummu Sulaim berkata kepada suaminya : “ bagaimana menurutmu keluarga si fulan? Mereka meminjam sesuatu dari orang lain tapi ketika diminta mereka tidak mau mengembalikannya,merasa keberatan atas penarikan pinjaman itu.” “mereka telah berlaku tidak adil,” kata Abu Thalhah. “ Ketahuilah, sesungguhnya puteramu adalah pinjaman dari Allah dan kini Allah telah mengambilnya kembali,” kata Ummu Sulaim lirih. “inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un..” segala puji bagi Mu, ya Allah,” ucap Abu Thalhah dengan pasrah.” Selepas mengantarkan buah hatinya, keesokan harinya Abu Thalhah menghadap Rasulullah SAW. Tatkala bertatap muka dengannya, beliau mengatakan, “ semoga Allah memberkati kalian berdua nanti malam.” Maka malam itu juga Ummu Sulaim hamil lagi, mengandung Abdullah bin Abi Thalhah.

KEBERANIAN UMMU SULAIM

Sosok wanita seperti Ummu Sulaim sulit dicari tandingannya. Selain cerdas dan penyabar, ia juga seorang pemberani. Anas menceritakan bahwa suatu ketika abu Thalhah berpapasan dengan Ummu Sulaim ketika perang Hunain. Ia melihat bahwa ditangannya ada sebilah pisau, maka Abu Thalhah segera melapor kepada Rasulullah perihal Ummu Sulaim. “ Ya Rasulullah, lihatlah Ummu Sulaim keluar rumah sambil membawa pisau,” kata Abu Thalhah. ‘ Ya Rasulullah, pisau ini sengaja kusiapkan untuk merobek perut orang musyrik yang berani mendekatiku, “ jawab ummu Sulaim. Menurut adz-Dzahabi, Ummu Sulaim juga ikut terjun dalam perang Uhud bersama Rasulullah. Ketika itu ia juga kedapatan membawa sebilah pisau.

WARISAN ILMIAH UMMU SULAIM

Menurut adz-Dzahabi, Ummu Sulaim meriwayatkan empat belas hadits dari rasulullah SAW. Satu diantaranya muttafaq ‘alaih, satu hadits khusus diriwayatka oleh al-Bukhari, dan dua hadits oleh Muslim.

Ummu Sulaim wafat pada masa kekhalifahan Utsman bib Affan RA. Semoga Allah meridhainya dan menempatkannya dalam Firdaus yang tertinggi, beserta para Nabi, shiddiqqiin, Syuhadaa, dan Shaalihiin. (Waroah Dachlan/Voice of Al Islam)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Asma'ul Husna (99) Gelar Allah

1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

Nama-Nama Nabi

1. Adam AS.
2. Idris AS.
3. Nuh AS.
4. Hud AS.
5. Soleh AS.
6. Ibrahim AS.
7. Luth AS.
8. Ismail AS.
9. Ishak AS.
10. Yakub AS.
11. Yusuf AS.
12. Ayub AS.
13. Sueb AS.
14. Musa AS.
15. Harun AS.
16. Zulkifli AS.
17. Daud AS.
18. Sulaiman AS.
19. Ilyas AS.
20. Ilyasa AS.
21. Yunus AS.
22. Zakaria AS.
23. Yahya AS.
24. Isa AS.
25. Muhammad SAW.

Rukun Islam dan Iman

- A. Rukun Islam / Lima Perkara
1. Dua Kalimat Syahadat
2. Sholat Lima Waktu
3. Ibadah Puasa
4. Melaksanakan Zakat
5. Pergi Haji Bagi yang Mampu
- B. Rukun Iman / Enam Perkara
1. Percaya kepada Allah SWT
2. Percaya kepada Nabi dan Rasul / Rosul Allah SWT
3. Percaya kepada Malaikat Allat SWT
4. Percaya kepada Kitab Allat SWT yaitu Al Qur'an
5. Percaya kepada Hari Kiamat / Hari Akhir
6. Percaya kepada Qada dan Qadar / Qodo dan Qodar / Kodo dan Kodar atau Ketentuan Allah SWT

© 3 Columns Newspaper Copyright by Tentang Islam | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks